Graffiti Simbol ISIS Muncul, NU Rapatkan Barisan
Sukoharjo. Graffiti simbol Islamic State Iraq and Syria (ISIS) banyak bertebaran di sekitar Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo Jawa Tengah. Sejumlah graffiti berisi dukungan terhadap ISIS ditemukan di tembok-tembok kompleks pabrik cat Avian, Cemani. Perempatan Pabrik Konimex, Jl Sidoluhur Cemani. Perempatan Jl R Gathutkaca Rt 05/17, Cemani, serta di Jembatan Cemani Grogol, sekitar 200 meter ke arah Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki.
Menurut Darmi (57) Penjual Nasi Bungkus di Jl Sidoluhur Cemani, graffiti di dekat warungnya sudah ada sejak tiga (3) bulan lalu. “Tulisan tulisan itu ada sejak tiga (3) bulan lalu mas,” kata Darmi, warga Cemani Selasa (5/8).
Lebih lanjut Darmi menjelaskan, pelaku pembuat graffiti itu sebanyak tiga (3) orang, dengan ciri-ciri satu berjenggot dengan memakai pakaian shalat warna putih, pakai sarung selutut. Sedangkan dua (2) orang lainnya memakai celana selutut alias celana cingkrang.
“Sekitar jam lima pagi, saya mau beres beres warung. Eh ada tiga (3) orang sedang ngecet tembok. Mereka juga tanya saya, buka warung Bu,” papar Darmi.
Sekretaris Nahdlatul Ulama (NU) Sukoharjo Lasimin menjelaskan, dirinya sudah tahu ada graffiti dukungan untuk ISIS. Ia berharap kepada warga NU, jangan mengikuti gerakan ISIS. Kedua, kepada aparat keamanan dan pemerintah Kabupaten Sukoharjo untuk melakukan langkah-langkah strategis, menjelaskan kepada masyarakat tentang keberadaan ISIS di Sukoharjo.
“NU menolak keberadaan ISIS di Sukoharjo,” tegasnya.
Sementera itu, Abdurrahiem pengasuh Pesantren Al-Mukmin Ngeruki menilai, bahwa graffiti ISIS merupakan ungkapan euforia sesaat anak-anak muda yang memimpikan Khilafah Islamiyah. “Mereka itu saya kira enggak tahu apa itu ISIS, serta bagaimana problematikanya di Irak,” papar putra Abu Bakar Ba’asyir.
Dikatakan, jika graffiti itu dikaitkan dengan dukungan kepada ISIS, ia menilai sangat prematur. Bahkan sangat tidak relevan dengan cita-cita penegakkan syariat Islam yang sesungguhnya.
Kapenrem 074/Warastratama Surakarta, Mayor (inf) Joko Nugroho menjelaskan, indikasi adanya pendukung ISIS di Solo Raya memang sudah terdeteksi. Saat ini masih melakukan pendalaman. “Berkaitan dengan ISIS, Korem masih melakukan pendalaman. Kalaupun ada titik terang, nanti bisa kami sampaikan,” papar Mayor (Inf) Joko Nugroho.
Grafiti ISIS juga muncul di tembok toko sebelum Pasar Karangpandan, Karanganyar dan di sepanjang jalur jalan Solo-Tawangmangu hingga jalan tembus Cemoro Sewu-Sarangan, Jawa Timur, Ahad (3/8).
Rupanya langsung mendapat respon dari beberbagai pengurus NU Karanganyar. Jamaluddin selaku ketua GP Ansor Karanganyar menyatakan bahwa pihaknya terus mendesak aparat pemerintahan segera bertindak tegas untuk mengusut aksi propaganda yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mencoba merongrong keutuhan NKRI. “Pokonya tetap kita rapatkan barisan dan kita dorong aparat segera bertindak,” ungkapnya kepada NU Online, Selasa (5/8).
Senada dengan pernyataan ketua Ansor tersebut, mantan ketua PCNU Karanganyar kiai Ahmad Hudaya menyatakan sebagaimana pernyataan Habib Novel yang minta agar ormas Islam tidak usah bergerak. “Tapi desak Pemda untuk mensikapi dengan tegas, kalau ada atribut terpasang, Pemda (satpol PP) harus merazianya”.
Sementara Jati Pramono sekertaris PCNU Karanganyar menghimbau agar warga Nahdliyin khususnya Karanganyar selalu menjaga persatuan dan kesatuan guna membentengi Karanganyar dari munculnya paham-paham radikal.
“Harus ada upaya untuk mempersatukan kiai dan jama’ah Nahdliyah di lingkungan Karanganyar, karena dengan upaya tersebut berarti kita tidak membiarkan pintu terbuka untuk aliran-aliran semacam itu.” (cecep choirul sholeh/ahmad rosyidi/mukafi niam)
Sumber: (NU Online : Selasa, 05/08/2014 20:55)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar