Apakah faham wahabi mengajak kepada kebenaran ataukah membawa kontroversial?
Ahlannawawi: Kalau dicermati dan diperhatikan tentang peranan faham wahabi, itu sebenarnya tidak pernah lepas dari sikap "kontroversialnya". Artinya, setiap ungkapan yang mereka lontarkan bisa menimbulkan perdebatan!!!
Apalagi, dalam hal 'membid'ahkan' sesamanya, bahkan sampai memvonis saudaranya sendiri "sesat, syirik, musryik."
Bayangkan saja, apa yang dianggap yang "tak sepaham" dengan mereka (wahabi). Maka sesuatu yang akan dilakukannya adalah tindakan kontroversialnya.
Dari sini kita bisa fahami, bahwa kontroversialnya tidak hanya dalam berbeda pandangan pemahaman dengan mereka saja, bahkan kontroversial yang mereka lakukan itu, bertujuan untuk agar fahamnya dapat dikenal oleh kaum awam.
Kontroversial mereka juga merupakan sistem politik mereka. Dalam hal ini mereka lakukan, supaya fahamnya berkembang pesat, setelah fahamnya sudah meluas, maka mereka akan berkuasa. Sebab, wahabi yang jumlahnya tidak begitu besar saja, seolah olah mereka sudah berkuasa diatas dunia Islam. Suatu contoh, beberapa hari yang lalu, mereka berusaha untuk memindahkan jasad Sayidina Muhammad SAW ke tempat lain. Yaitu, ke al-baqi (Pemakaman Umum).
Selain dari itu, Kontroversial mereka sudah mempengaruhi kaum muda. Bahkan, faham mereka di Indonesia ini, sudah dibenarkan oleh kaum Abangan. Seperti, bahwa Ziarah kubur dan Tawassul yang dilakukan saudaranya itu sesat. Kemudian dalam hal ibadah Tahlilan mereka mengatakan,"Tahlilan adalah bentuk kesyirikan."
Ironisnya fatwa wahabi tersebut dibenarkan oleh kaum Abangan. Padahal, kaum Abangan itu tidak pernah lepas, dari ziarah kubur dan Tawassulan. Namun, anehnya pembenaran kaum Abangan tersebut tidak melihat latar belakang mereka sendiri. Artinya, bukankah yang namanya "ziarah kubur dan Tawassulan" juga merupakan kebiasaan kaum Abangan.
Hal yang lain, yang juga harus kita perhatikan adalah argumentasi apapun yang dijembarkan oleh pihak wahabi. Meski dapat dipatahkan oleh argumentasi dari pihak Ahlussunnah. Mereka (wahabi) tidak pernah mau kalah. Ini bukan soal menang atau kalahnya, yang penting paling tidak mereka harus akui, bahwa ibadah yang dilakukan atau yang sudah menjadi "kebiasaan" Kaum Ahlussunnah adalah warisan ulama terdahulu, maka sudah barang tentu mempunyai dalilnya. Anehnya, pihak wahabi tetap saja, memungkiri argumentasi yang sudah dijelaskan oleh pihak Ahlussunnah.
Dari sinilah kita harus ketahui juga, bahwa tindak tanduk atau kontroversial wahabi tersebut adalah untuk meraih kekuasaan. Oleh sebab itu, kerjaannya hanya mencari cari perdebatan belaka. Maka kesimpulannya, faham wahabi ini bukan mengajak kepada 'kebenaran' melainkan membawa faham kontroversial!!!
Penulis: Elang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar