Din Syamsuddin Kritik Penggunaan Istilah Arab
JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengkritik organisasi masyarakat Islam dan beberapa perguruan tinggi Islam yang latah menggunakan istilah berbahasa Arab agar dipandang Islami.
Padahal menurut Din, kadar keislaman sebuah organisasi atau perguruan tinggi Islam tak dilihat dari sefasih apa penggunaan bahasa Arab-nya.
Menurut Din, sekarang timbul kecenderungan ormas dan perguruan tinggi Islam latah menggunakan istilah berbahasa Arab agar masyarakat melihat mereka Islami.
"Kalau dulu istilahnya HUT (hari ulang tahun), sekarang latah ramai-ramai pakai istilah milad. Kalau memang dari dulu pakai istilah milad seperti Muhammadiyah, ya enggak apa-apa. Jangan karena dari dulu pakai istilah HUT, sekarang karena mau dianggap Islami jadi latah pakai istilah milad," kata Din, saat menerima pengurus Baitul Muslimin Indonesia (BMI), organisasi sayap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Jakarta, Jumat (6/1/2012).
Malah menurut Din, saking latahnya ada perguruan tinggi Islam yang mengubah istilah perayaan hari lahir institusinya yang sejak dulu menggunakan istilah latin, dies natalis, tiba-tiba diubah jadi dies maulidiyah.
"Untungnya bukan terjadi di perguruan tinggi Muhammadiyah," kata Din, sembari tersenyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar