Kata Mutiara Ibn 'Ata Allah al-Iskandari
1: Perbuatan zahir dan suasana hati:
Sebagian daripada tanda bersandar kepada amal (perbuatan zahir) adalah Berkurangan harapannya (suasana hati) tatkala berlaku padanya Kesalahan.
Ibn 'Ata Allah al-Iskandari
2: Ahli asbab dan ahli tajrid:
Keinginan kamu untuk bertajrid padahal allah masih meletakkan kamu Dalam suasana asbab adalah syahwat yang samar, sebaliknya keinginan Kamu untuk berasbab padahal allah telah meletakkan kamu dalam Suasana tajrid berarti turun dari semangat dan tingkat yang tinggi.
Ibn 'Ata Allah al-Iskandari
3: Keteguhan Benteng takdir:
Kekuatan semangat (azam, cita-cita, ikhtiar) tidak berupaya memecahkan Benteng takdir.
Ibn 'Ata Allah al-Iskandari
4: Allah swt mengatur segala urusan:
Tenangkan hatimu dari urusan kehendak karena apa yang diatur oleh selainmu Tentang urusan dirimu, tidak perlu engkau campur tangan.
Ibn 'Ata Allah al-Iskandari
5: Matahati yang buta:
Kerajinan kamu untuk memperolehi apa yang telah terjamin untuk kamu di Samping kelalaaian kamu terhadap kewajiban yang diamanatkan Menunjukkan buta mata hati.
Ibn 'Ata Allah al-Iskandari
6: Pengertian doa:
Janganlah karena kelambatan masa pemberian tuhan kepada kamu, padahal Kamu telah bersungguh-sungguh berdoa, membuat kamu berputus asa, sebab Allah menjamin untuk menerima semua doa, menurut apa yang dipilih-nya Untuk kamu, tidak menurut kehendak kamu, dan pada waktu yang ditentukannya, Tidak pada waktu yang kamu tentukan.
Ibn 'Ata Allah al-Iskandari
7: Pengertian janji Allah swt:
Jangan sampai meragukan kamu terhadap janji allah karena tidak Terlaksana apa yang telah dijanjikan, meskipun telah tertentu (tiba) Masanya, supaya keraguan itu tidak merusakkan mata hati kamu dan tidak Memadamkan cahaya sir (rahasia atau batin) kamu.
Ibn 'Ata Allah al-Iskandari
8: Jalan memperolehi makrifat:
Apabila tuhan membukakan bagimu jalan untuk makrifat, maka jangan Hiraukan tentang amalmu yang masih sedikit karena allah s.w.t tidak Membuka jalan tadi melainkan dia berkehendak memperkenalkan diri-nya Kepada kamu.
Ibn 'Ata Allah al-Iskandari
9: Ahwal menentukan amal:
Berbagai-bagai jenis amal adalah karena berbagai-bagai ahwal (hal-hal)
Ibn 'Ata Allah al-Iskandari
10: Ikhlas adalah roh ibadat:
Amalan zahir adalah kerangka sedangkan rohnya adalah ikhlas yang Terdapat dengan tersembunyi dalam amalan itu.
Ibn 'Ata Allah al-Iskandari
11: Tiada kesempurnaan tanpa ikhlas:
Tanamkan wujud kamu dalam bumi yang tersembunyi karena yang tumbuh Dari sesuatu yang tidak ditanam itu tidak sempurna hasilnya.
Ibn 'Ata Allah al-Iskandari
12: Uzlah adalah pintu tafakur:
Tiada sesuatu yang sangat berguna bagi hati sebagaimana uzlah untuk Masuk ke medan tafakur.
Ibn 'Ata Allah al-Iskandari
13: Hijab yang halang perjalanan:
Bagaimana hati akan dapat disinari sedangkan gambar-gambar alam maya Melekat pada cerminnya, atau bagaimana mungkin berjalan kepada allah S.w.t sedangkan dia masih dibelenggu oleh syahwatnya, atau bagaimana Akan masuk ke hadrat allah s.w.t sedangkan dia masih belum suci dari junub Kelalaiannya, atau bagaimana mengharap untuk mengarti rahasia-rahasia Yang halus sedangkan dia belum taubat dari dosanya (kelalaian, kekeliruan Dan kesalahan).
Ibn 'Ata Allah al-Iskandari
14: Allah yang menzahirkan alam:
Alam sekaliannya adalah kegelapan dan yang menerangkannya adalah Karena padanya kelihatan yang haq (tanda-tanda allah s.w.t). Barangsiapa Melihat alam tetapi dia tidak melihat allah s.w.t sama ada dalamnya, di Sampingnya, sebelumnya , atau sesudahnya, maka dia benar-benar Memerlukan wujudnya cahaya-cahaya itu dan tertutup baginya cahaya Makrifat oleh tebalnya awan benda-benda alam.
Ibn 'Ata Allah al-Iskandari
15-24: Allah dan makhluk:
Di antara bukti yang menunjukkan adanya keperkasaan allah s.w.t yang Luar biasa adalah yang dapat menghijab engkau daripada melihat kepadanya Dengan hijab yang tidak ada wujudnya di sisi allah s.w.t. Bagaimana disangka allah s.w.t dapat dihijab oleh sesuatu padahal dia yang Menzahirkan segala sesuatu. Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu padahal dia yang tampak zahir Pada segala sesuatu. Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu padahal dia yang terlihat Dalam tiap sesuatu. Sesuatu bagaimana akan dapat ditutup oleh sesuatu padahal dia yang Tampak pada tiap segala sesuatu. Bagaimana mungkin dihijab oleh padahal Dia yang ada zahir sebelum ada sesuatu. Bagaimana mungkin dihijab oleh sesuatu padahal dia yang lebih nyata dari Segala sesuatu. Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu padahal dia yang esa, tidak Ada di samping-nya sesuatu apa pun. Bagaimana akan dapat dihijab oleh sesuatu padahal dia yang lebih dekat Kepada kamu dari segala sesuatu. Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu, andainya tidak ada allah s.w.t Niscaya tidak ada segala sesuatu. Alangkah ajaibnya bagaimana nampak wujud di dalam „adam (yang tidak Wujud), atau bagaimana dapat bertahan sesuatu yang rusak binasa itu di Samping zat yang bersifat kekal.
Ibn 'Ata Allah al-Iskandari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar