Engkau Genggam Nafasku
Bersama ribuan gemuruh cinta yang kau tebarkan dibalik rentetan tempias hujan
namaMu menggaung di ceruk jiwa
memantulkan aroma puja, yang sempat terbenam di ruang duka
Daun-daun kehidupan yang Engkau tanam
teramat dekat dengan jurang kematian
hingga tak pernah ada pilihan
antara tarikan dan hembus nafas, sebuah bentang yang tertuliskan
semua kuasaMu
Bara yang aku genggam adalah apiMu
hingga jika kau tiup api, hilanglah baraku
nafas yang aku hembuskan adalah anginMu
hingga jikau kau hentikan angin, lenyaplah nafsku
darah yang mengalir adalaha airMu
hingga jika kau tumpahkan air haibislah darahku
dan aku adalah milikMu
jika Kau hempaskan diriku
lenyaplah aku
Leyaplah, biarlah Engkau lenyapkan aku Tuhan
Asal terlumat dalam rangkupan rahmat rahim MU
Lumatlah biarlah Engkau lumat aku Tuhan
Asal terhempas diantaran pengampunanMu
Karna tanpa Rahman Rahim Mu
Tanpa pengampunanMu
Aku
Hanyalah sebutir debu yang tertampar luapan dosa
Hangus terpangang api
PUISI HADI CH
Sumber: NU Online
(Sabtu, 26/04/2014 03:02)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar