Gus Dur Meramalkan Banjir Besar Jakarta
Bencana bisa datang kapan saja dan dimana saja, tapi bagi orang yang dekat dengan sang pencipta, ia akan diselamatkan. Salah satu kemampuan unik dari Gus Dur adalah meramalkan sebuah bencana besar.
H Sulaiman, asisten Gus Dur menuturkan, pada awal 2002, musim hujan datang dengan intensitas hujan yang lebih besar, tetapi tak ada yang menduga akan datangnya bencana banjir yang menenggelamkan sebagian wilayah Jakarta ini.
Siang-siang, H Sulaiman mengaku ditelepon oleh Gus Dur yang saat itu sedang berada di Medan agar memberitahu teman-teman Gus Dur yang ada di daerah Kelapa Gading agar mengungsi karena akan ada banjir besar. Tentu saja Gus permintaan tersebut diiyakan.
“Saya pikir, kalau memang benar-benar ada banjir ngak apa-apa, tapi kalau ternyata ngak terjadi banjir dan sudah menyuruh orang mengungsi, kan saya yang berabe, bisa habis ini,” katanya.
Karena kekhawatiran ini, permintaan tersebut didiamkan saja, tidak disampaikan kepada teman-teman Gus Dur.
Beberapa jam kemudian, Gus Dur telepon lagi, memastikan apakah teman-temannya sudah diberi tahu agar mengungsi. Dijawabnya saja “Sudah,” dengan yakin karena memang tak ada tanda-tanda banjir.
Selanjutnya beberapa jam kemudian ia mendapat kabar dari berbagai tempat, air sudah mulai menggenangi Jakarta sampai akhirnya menenggelamkan beberapa wilayah. Banjir 2002 ini termasuk salah satu banjir terbesar yang pernah dialami Jakarta dalam sejarahnya.
Penulis: Mukafi Niam
By NU ONLINE
Terbitan (Rabu, 21/03/2012 11:25)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar