Gus Dur: Sekelumit Misteri setelah Terpilih jadi Presiden
Selang tiga hari setelah terpilih menjadi presiden, Gus Dur melakukan ziarah ke makam leluhurnya Mbah Mutamakkin di Margoyoso Pati dan dilanjutkan ke Jombang menggunakan helikopter untuk berziarah ke makam ayah dan kakeknya, KH Wahid Hasyim dan KH Hasyim Asy’ari.
Kepada warga NU dan masyarakat yang mengelu-elukannya, ia mengingatkan mereka agar tidak mengadakan syukuran, apalagi pesta atas terpilihnya menjadi kepala negara, tetapi ia mengizinkan Nahdliyyin untuk mengadakan selamatan untuk memohon keselamatan bangsa dan negara, biar selamat.
Terdapat sedikit hal yang masih menjadi misteri hingga saat ini, yaitu selamatan Gus Dur dengan memotong kambing kendit, yaitu kambing yang memiliki lingkaran putih di perutnya. Entah apa pula artinya dan makna dibalik ini. H Marsudi Syuhud yang menemani proses pemilihan menjadi presiden secara langsung diminta untuk mencari kambing kendit sebanyak empat buah.
Ia pun kebingungan, bagaimana harus mencari kambing langka seperti ini, apalagi jumlahnya sampai empat buah. Akhirnya ia meminta tolong kepada KH Muharrir di Cilacap, tetapi memang sudah jodoh sehingga kambing jenis ini bisa ditemukan dalam waktu singkat. Kambing tersebut akhirnya dibawa ke Pati dan dipotong disana.
Tak lama setelah itu, Gus Dur menginstruksikan kepada Marsudi Syuhud agar mengagendakan ziarah ke Syeikh Panjalu, sebuah makan di tengah danau di Ciamis. Ia pun berkoordinasi dengan bupati setempat karena posisinya Gus Dur sudah tidak bisa pergi-pergi dengan seenaknya seperti dulu sebagaimana sebelum menjai presiden.
Ia berpesan, Syeikh Panjalu merupakan lambangnya orang kecil dan menyampaikan nanti makam tersebut akan ramai diziarahi. Ia juga mengajak sejumlah kiai untuk mengikuti ziarah
Salah satu kiai yang diminta adalah KH Muntaha Wonosobo, yang dikenal sebagai yang dikenal sebagai wali setempat. Ada cerita menarik, ketika naik perahu menuju makan di tengah pulau, Mbah Muntaha menjatuhkan sandalnya, mau diambil tapi dilarang “Jangan diambil, ini sebagai saksi saya ikut Gus Dur”
Redaktur: Mukafi Niam
By NU ONLINE
Terbitan (Jumat, 11/05/2012 16:09)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar