Panasnya Masjid Kita (Bagian 3)
Siasat Serobot Marbot : Waspadai Langkah-langkah Serobot Masjid Kita
Beginilah siasat kelompok Wahabi merebut kuasa di sebuah masjid kita. Mula-mula mereka mengontrak dekat masjid kita yang menjadi sasaran.
Dengan halus mereka sukarela menjadi marbot atau pembersih masjid kita. Lalu pelan-pelan menyebarkan ajaran dengan mengajar mengaji anak-anak. Lantas mereka bisa naik pangkat menjadi imam kalau tidak ada imam rutin. Bahkan, ada yang mengawini anak atau kerabat imam masjid kita.
Kemudian lambat laun dia merambat masuk dalam kepengurusan masjid kita dan berusaha menguasai program. Orang-orang alirannya pelan-pelan dimasukkan menjadi pengurus. “Lalu pengurus lama disingkirkan,” kata Ketua Lembaga Takmir Masjid Pengurus Besar nahdhatul Ulama Kiai Abdul Manan al-Ghani saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya Kamis pekan lalu.
Kiai Abdul Manan benar-benar prihatin dengan fenomena perebutan masjid kita oleh kelompok Wahabi dan salafi. “Jumlah masjid NU di Jawa telah mereka rebut sekitar 300,” ujarnya.
Dia menambahkan ada juga yang masuk dengan cara memberikan bantuan. Lalu dia berusaha mempengaruhi semua kegiatan di masjid penerima bantuan. Penyumbang ini juga akhirnya menjadi pengurus lantaran pengurus lain merasa tidak enak sebab dia sudah banyak membantu keuangan masjid kta.
Akhirnya bisa ditebak. Masjid kita yang tadinya biasa membaca do’a qunut setiap salat subuh, menggelar acara maulid Nabi, dan tahlil, semua kegiatan semacam ini hilang. Alasannya bid’ah dan semua bid’ah masuk neraka.
Menurut Kiai Abdul Manan, kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta menyokong penuh penyebaran ajaran Wahabi di Indonesia. Sokongan itu melalui bantuan keuangan disalurkan lewat lembaga Al-Mulhaq ad-Dini. “Semua biaya pembangunan masjid mereka tanggung. Buku-buku dan ustadznya juga mereka sediakan,” tuturnya. (Islam Institute – al/Faisal AssegafMerdeka.com/)
Dikutip: Islaminstitute.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar