Gusdurian: Politisi PKS Akhirnya Akui Kebenaran Gus Dur
Jakarta, Koordinator Kaukus Parlemen Indonesia untuk Palestina yang juga politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al-Muzzammmil Yusuf akhirnya harus mengakui keunggulan mentan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Pengakuan ini terbersit dalam pernyataan Al-Muzammil mengenai serangan tentara NATO ke Libya.
Al-Muzammil menilai serangan militer Amerika Serikat beserta sekutunya ke Libya yang menewaskan banyak warga sipil merupakan wajah sesungguhnya dari kebijakan politik luar negeri AS. Tujuan AS dan sekutunya dalam agresi militer di Libya bukan untuk membantu rakyat Libya agar keluar dari krisis, namun untuk menunjukkan hegemoni AS di Timur Tengah dan kepentingan pragmatisnya untuk minyak Libya.
gt;
"Obama dan Bush itu sama saja, hanya beda gaya kepemimpinan, substansi kebijakan luar negerinya sama. Mereka hendak mengeruk keuntungan dari krisis di negara yang kaya dengan minyak. Mereka tidak peduli dengan krisis kemanusiaan di Libya," kata Muzzammil dalam pernyataan pers-nya di Jakarta, Kamis (24/3).
Sementara itu, jauh-jauh hari sebelum Al-Muzammil berkomentar, Gus Dur telah menyatakan pendapatnya mengenai Obama. Gus Dur, kala Obama baru terpilih, selalu menghimbau masyarakat agar tidak terjebak ke dalam euforia Kemenangan Obama.
"Obama adala presiden Amerika. Tidak perduli dari mana asalnya, tentu dia akan berpihak kepada kepentingan nasional Amerika," tutur Gus Dur seperti ditirukan Acun, salah seorang santri Gus Dur di Jakarta, Jum'at (25/1).
Menurut Acun, saat siaran di Radio 68 H Kedai Tempo Jakarta, semasa hidupnya, Gus Dur sudah selalu memperingatkan masyarakat agar tidak terlena dengan kemenangan Obama. Bagi Gus Dur, Kemenangan Obama dari Partai Demokrat Amerika bukan berarti kemenangan demokrasi di dunia.
"Jadi kalau ada orang yang baru ngomong sekarang tentang kesamaan obama dan Bush itu terlambat. Mestinya dia mengakui kebenaran Gus Dur. Mestinya di tahu kalau Gus Dur jauh-jauh hari sudah menyatakan hal itu," papar Acun, sesepuh komunitas Gus Durian Jakarta ini.
Menimpali Acun, salah seorang santri Pesantren Ciganjur, Ichank, juga berkomentar sama. menurut Ichank, sejak awal Gus Dur sudah selalu menyatakan bahwa dirinya tidaklah terlalu bergembira dengan kemenangan Obama, Sebab Obama tentu akan lebih mendahulukan kepentingan Nasional Amerika daripada lainnya.
"Gus Dur justru sering menyatakan bahwa lobby Yahudi lebih berkuasa menentukan kebijakan dibandingkan Presiden di Negara Amerika, bahkan di dunia," tutur Ichank yang mengaku cukup lama mengaji langsung kepada Gus Dur di Pesantren Ciganjur ini.
Lebih lanjut ichank menjelaskan, pernyataan politisi PKS Al-Muzammil menunjukkan dirinya tidak peka. Tidak ada korelasi antara kebijakan Amerika di Libya dengan rakyat Palestina. Masing-masing kebijakan dan tindakan Amerika di berbagai belahan dunia, dilakukan dengan sangat sistematis. Termasuk agresi di Libya dan perlindungannya terhadap Israel.
"Mestinya orang-orang yang mengaku memperjuangkan Palestina di Indonesia juga memberikan pernyataan yang memadai mengenai apa yang sebenarnya terjadi di sana. Bukan hanya mempolitisir keadaan rakyat Palestina untuk kepentingan politik pribadi dan kelompoknya saja," tandas ichank. (syf)
Dikutip: NU ONLINE
Terbitan: (Jumat, 25/03/2011 08:46)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar