Jumat, 18 April 2014

Rhoma Irama

Rhoma Irama:

Latar belakang;
Nama lahir; Raden Irama
Nama lain; Rhoma Irama
Lahir; 11 Desember 1946 (umur 67)
Tasikmalaya , Indonesia
Kota Sekarang; Jakarta , Indonesia
Jenis; Musik Dangdut
Pekerjaan; Penyanyi Aktor
Instrumen; Vokal Gitar
Pasangan; Veronika (bercerai). Ricca Rachim. Angel Lelga (siri-bercerai) dan Marwah Ali.
Anak; Perkawinan dengan Ricca
Rachim: Debbie Veramasari (Debby
Irama)
Fikri Zulfikar (Vicky Irama)
Romy Syahrial (Romy Irama)
Perkawinan dengan Ricca
Rachim:
Ridho Irama [1]
Orang tua Ayah: Raden Irama Burdah
Anggawirya
Situs resmi; www.rajadangdut.com
Anggota; Soneta Group

Raden Haji Oma Irama yang populer dengan
nama Rhoma Irama (lahir di Tasikmalaya , 11
Desember 1946; umur 67 tahun) adalah musisi
dangdut dari Indonesia yang berjulukan "Raja
Dangdut".

Sekilas;
Pada tahun tujuh puluhan , Rhoma sudah
menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah
jatuh bangun dalam mendirikan band musik,
mulai dari band Gayhand tahun 1963 . Tak
lama kemudian, ia pindah masuk Orkes
Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk
band sendiri bernama Soneta yang sejak 13
Oktober 1973 mulai berkibar. Bersama grup
Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat
pernah memperoleh 11 Golden Record dari
kaset-kasetnya .
Berdasarkan data penjualan kaset, dan jumlah
penonton film- film yang dibintanginya,
penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta
atau 10% penduduk Indonesia. Ini catatan
sampai pertengahan 1984. "Tak ada jenis
kesenian mutakhir yang memiliki lingkup
sedemikian luas", tulis majalah TEMPO, 30
Juni 1984. Sementara itu, Rhoma sendiri
bilang, "Saya takut publikasi. Ternyata, saya
sudah terseret jauh."
Rhoma Irama terhitung sebagai salah satu
penghibur yang paling sukses dalam
mengumpulkan massa. Rhoma Irama bukan
hanya tampil di dalam negeri tapi ia juga
pernah tampil di Kuala Lumpur , Singapura , dan
Brunei dengan jumlah penonton yang hampir
sama ketika ia tampil di Indonesia. Sering
dalam konser Rhoma Irama, penonton jatuh
pingsan akibat berdesakan. Orang menyebut
musik Rhoma adalah musik dangdut,
sementara ia sendiri lebih suka bila musiknya
disebut sebagai irama Melayu.
Pada 13 Oktober 1973, Rhoma mencanangkan
semboyan "Voice of Moslem" (Suara Muslim)
yang bertujuan menjadi agen pembaru musik
Melayu yang memadukan unsur musik rock
dalam musik Melayu serta melakukan
improvisasi atas aransemen, syair, lirik,
kostum, dan penampilan di atas panggung.
Menurut Achmad Albar , penyanyi rock
Indonesia, "Rhoma pionir. Pintar mengawinkan
orkes Melayu dengan rock". Tetapi jika kita
amati ternyata bukan hanya rock yang dipadu
oleh Rhoma Irama tetapi musik pop, India , dan
orkestra juga. inilah yang menyebabkan setiap
lagu Rhoma memiiki cita rasa yang berbeda.

Bagi para penyanyi dangdut lagu Rhoma
mewakili semua suasana ada nuansa agama,
cinta remaja, cinta kepada orang tua, kepada
bangsa, kritik sosial, dan lain-lain. "Mustahil
mengadakan panggung dangdut tanpa
menampilkan lagu Bang Rhoma, karena semua
menyukai lagu Rhoma," begitu tanggapan
beberapa penyanyi dangdut dalam suatu acara
TV.

Rhoma juga sukses di dunia film, setidaknya
secara komersial. Data PT Perfin menyebutkan,
hampir semua film Rhoma selalu laku. Bahkan
sebelum sebuah film selesai diproses, orang
sudah membelinya. Satria Bergitar, misalnya.
Film yang dibuat dengan biaya Rp 750 juta ini,
ketika belum rampung sudah memperoleh
pialang Rp 400 juta. Tetapi, "Rhoma tidak
pernah makan dari uang film. Ia hidup dari
uang kaset," kata Benny Muharam, kakak
Rhoma, yang jadi produser PT Rhoma Film.
Hasil film tersebut antara lain disumbangkan
untuk masjid, yatim piatu, kegiatan remaja,
dan perbaikan kampung.
Ia juga terlibat dalam dunia politik. Di masa
awal Orde Baru, ia sempat menjadi maskot
penting PPP , setelah terus dimusuhi oleh
Pemerintah Orde baru karena menolak untuk
bergabung dengan Golkar . Rhoma Sempat
tidak aktif berpolitik untuk beberapa waktu,
sebelum akhirnya terpilih sebagai anggota DPR
mewakili utusan Golongan yakni mewakili
seniman dan artis pada tahun 1993. Pada
pemilu 2004 Rhoma Irama tampil pula di
panggung kampanye PKS .
Rhoma Irama sempat kuliah di Universitas 17
Agustus Jakarta, tetapi tidak
menyelesaikannya. "Ternyata belajar di luar
lebih asyik dan menantang," katanya suatu
saat. Ia sendiri mengatakan bahwa ia banyak
menjadi rujukan penelitian ada kurang lebih 7
skripsi tentang musiknya telah dihasilkan.
Selain itu, peneliti asing juga kerap
menjadikannya sebagai objek penelitian seperti
William H. Frederick, doktor sosiologi
Universitas Ohio, AS yang meneliti tentang
kekuatan popularitas serta pengaruh Rhoma
Irama pada masyarakat.
Pada bulan Februari 2005, dia memperoleh
gelar doktor honoris causa dari American
University of Hawaii dalam bidang dangdut,
namun gelar tersebut dipertanyakan banyak
pihak karena universitas ini diketahui tidak
mempunyai murid sama sekali di Amerika
Serikat sendiri, dan hanya mengeluarkan gelar
kepada warga non-AS di luar negeri. Selain itu,
universitas ini tidak diakreditasikan oleh
pemerintah negara bagian Hawaii .
Sebagai musisi, pencipta lagu, dan bintang
layar lebar, Rhoma selama kariernya, seperti
yang diungkapkan, telah menciptakan 685
buah lagu dan bermain di lebih 10 film.
Pada tanggal 11 Desember 2007, Rhoma
merayakan ulang tahunnya yang ke 61 yang
juga merupakan perayaan ultah pertama kali
sejak dari orok, sekaligus pertanda peluncuran
website pribadinya, www.rajadangdut.com. [2]

Kontroversi;
Pada tahun 2003 , Rhoma kembali menjadi
sorotan media karena mengkritik Inul
Daratista , penyanyi dangdut yang sedang naik
daun karena mengandalkan gaya tarinya yang
dianggap mesum. Rhoma dengan mengatas-
namakan organisasi PAMMI (Persatuan Artis
Musik Melayu Indonesia), menentang
peredaran album Goyang Inul yang dirilis
Blackboard pada akhir Mei 2003. Pada saat itu
Rhoma Irama kemudian dikecam sebagai
seorang munafik oleh pendukung Inul.
Juga pada tahun 2003, Rhoma dalam
sebuah pengerebekan, tertangkap basah
beduaan sedang berduaan di apartemen Angel
Lelga, sekitar jam 11-4 pagi. Pengerebekan ini
banyak ditayangkan media infotainment, dan
menjadi permulaan turunnya pamor raja
dangdut ini. Kejadian ini disanggah Rhoma
dengan berdalih bahwa ia hanya memberikan
nasihat dan petuah agar menghindarkan Angel
Lelga dari jurang kenistaan, setelah beberapa
waktu kemudian Rhoma mengakui bahwa ia
sebenarnya telah menikah dengan Angel Lelga.
[3]
Pada November 2005 , tayangan Kabar-
kabari memberitakan Rhoma Irama
mengatakan GIGI adalah band frustasi dan
tidak kreatif. Komentar tersebut berhubungan
dengan kesuksesan album rohani Raihlah
Kemenangan yang dirilis GIGI. Menurut Rhoma,
album yang sepenuhnya berisi lagu aransemen
ulang itu mengesankan kelompok musik
tersebut sebagai band yang frustasi dan tidak
kreatif. Berita ini kemudian disanggah oleh
Rhoma. (Sebenarnya berita ini sudah diralat,
setelah Rhoma Irama mengirimkan protes ke
meja redaksi RCTI dan manajemen acara
infotaintment KABAR-KABARI. Berita ini
beredar karena kesalahan narator dalam
menanggapi berita tentang pernyataan Rhoma
Irama. Dan Rhoma Irama sendiri dengan band
GIGI tidak ada masalah dan "santai" saja. [4]
Pada Januari 2006 , kembali Rhoma di
hadapan anggota DPR mengeluarkan
pernyataan menentang aksi panggung Inul,
dalam dengar pendapat pembahasan RUU
Antipornografi antara DPR dan kalangan artis.
Pada Juli 2012 , dalam sebuah ceramah di
sebuah masjid di Jakarta, Rhoma Irama
dikecam atas ceramah yang mengandung isu
SARA, berkaitan dengan Pemilukada DKI
Jakarta putaran ke-2 yang sedang hangat
dibicarakan pada waktu itu. Panitia Pengawas
Pemilu memeriksa Rhoma atas pernyataan
kontroversial yang menuai kecaman di media
massa dan internet, namun kemudian
dinyatakan tidak bersalah. [5]
Pada akhir tahun 2012, publik dikejutkan
dengan pernyataan bahwa Rhoma Irama siap
maju sebagai calon presiden 2014. Ia mengaku
dalam sebuah wawancara dengan Najwa
Shihab , bahwa ia maju atas dorongan berbagai
ulama, dan juga "anak bangsa, khususnya
Umat Islam". Walaupun beberapa parpol
sempat melirik Rhoma Irama sebagai calon
presiden, berbagai kecaman terus bermunculan
di media internet akibat pandangan politik
yang menyinggung SARA. [6]

Pasangan hidup;
Rhoma menikahi Veronica pada 1972 ,
seorang wanita Nasrani yang menjadi muslim
setelah dinikahinya, yang kemudian
memberinya tiga orang anak, Debby (31), Fikri
(27), dan Romy (26). Rhoma akhirnya bercerai
dengan Veronica bulan Mei 1985 .
Sebelum bercerai, sekitar setahun
sebelumnya, Rhoma menikahi Ricca Rachim ,
juga seorang wanita Nasrani yang kemudian
menjadi muslim setelah dinikahinya — lawan
mainnya dalam beberapa film seperti Melodi
Cinta , Badai di Awal Bahagia, Camellia , Cinta
Segitiga, Pengabdian, Pengorbanan , dan Satria
Bergitar . Hingga sekarang, Ricca tetap
mendampingi Rhoma sebagai istri. Mereka
mengangkat seorang anak bernama Ridho
Irama /Ridho Rhoma (sumber lain yang tidak
jelas mengatakan bahwa Ridho merupakan
anak kandung Rhoma dari wanita bernama
Marwah Ali) [7]
Pada tanggal 2 Agustus 2005 , Rhoma
mengumumkan telah menikahi artis sinetron
Angel Lelga secara siri pada 6 Maret 2003 ,
namun hari itu juga ia menceraikannya.
Veronica sempat menikah kembali (1991)
kemudian sang suami yang seorang pejabat
meninggal, Veronica sendiri meninggal pada
tahun 2005 dengan mengalami berbagai
penyakit, anak-anaknya mengakui pada pers
selama Veronica sakit Rhoma Irama lah yang
menanggung semua biaya perawatan hingga
ke Singapura mengingat Veronica bukan lagi
artis yang produktif dan telah menjadi janda
karena suaminya telah meninggal. Keluarga
mencatat bahwa Rhoma tetap berperan dalam
keluarga tersebut.
Pada saat Rhoma Irama digerebek oleh
wartawan di Apartemen bersama Angel Lelga
sebenarnya keduanya telah menikah secara
siri, otak dibalik pengerebekan tersebut adalah
Yati Octavia dan suaminya Pangky Suwito
yang juga tinggal di Apartemen Semanggi dan
turut hadir bersama wartawan pada saat
pengebrekan. [8]

Diskografi.

Pra Soneta.

Album Pop;

Bersama The Galaxies Band
1. Djangan Kau Marah
Bersama Zaenal Combo Band
1. Djangan Dekati Aku
2. Di Rumah Sadja
3. Sip-Sipan Bedue
4. Biarkan Aku Pergi
Album Melayu
Bersama OM. Candraleka (Dbp. Umar
Alattas)
1. Pelita Hidup
Bersama OM. Purnama (Dbp. Awab
AbdulLah)
1. Ke Binaria
2. OM. Purnama(?)
3. Melody Cintaku
4. Usah Diganggu
5. Malam Cemerlang
6. Aku Saudaramu
7. Ke Pasar Minggu
8. Malam Gembira

Bersama OM. Sagita
1. Bertamu

Bersama OM. Pancaran Muda (Dbp.
Zakaria)
1. Di Dalam Bemo
Bersama OM. Elsitara
1. Indandip
2. Tukang Ramal
3. Anak Pertama

Bersama OM Soneta
Dangdut
Surat Terakhir
Berbulan Madu
Gelandangan
Joget
Janda Kembang
Tiada Lagi

Bersama Soneta Group (Volume Series)
Soneta Volume 1 - Begadang ( 1973 )
Soneta Volume 2 - Penasaran ( 1974 )
Soneta Volume 3 - Rupiah ( 1975 )
Soneta Volume 4 - Darah Muda ( 1975 )
Soneta Volume 5 - Musik ( 1976 )
Soneta Volume 6 - 135.000.000 ( 1977)
Soneta Volume 7 - Santai ( 1977)
Soneta Volume 8 - Hak Azazi ( 1978)
Soneta Volume 9 - Begadang 2 ( 1979)
Soneta Volume 10 - Sahabat ( 1980 )
Soneta Volume 11 - Indonesia ( 1980)
Soneta Volume 12 - Renungan Dalam Nada
( 1981 )
Soneta Volume 13 - Emansipasi Wanita
( 1983 )
Soneta Volume 14 - Judi ( 1989)
Soneta Volume 15 - Gali Lobang Tutup
Lobang ( 1989 )
Soneta Volume 16 - Bujangan ( 1994 )
Soneta Volume 17 - Asmara ( 2003 )
Soneta Volume 18 - Azza ( 2011 )

Movie Soundtrack Albums
Oma Irama Penasaran
Gitar Tua Oma Irama
Darah Muda
Begadang
Berkelana I
Berkelana II
Raja Dangdut
Camelia
Cinta Segitiga
Perjuangan dan Doa
Melodi Cinta
Badai di Awal Bahagia
Sebuah Pengorbanan
Cinta Kembar
Pengabdian
Satria Bergitar
Kemilau Cinta di Langit Jingga
Menggapai Matahari I
Menggapai Matahari II
Nada-Nada Rindu
Bunga Desa
Jaka Swara
Nada dan Dakwah
Tabir Biru
Dawai 2 Asmara
Sajadah Ka'bah
Album Solo
Pemilu ( 1982 )
Lebaran ( 1984 )
Persaingan ( 1986 )
Haji ( 1988 )
Modern ( 1989 )
Haram ( 1990 )
Salawat Nabi ( 1991 )
Kehilangan Tongkat ( 1993 )
Rana Duka ( 1994 )
Stress ( 1995 )
Baca ( 1995 )
Viva Dangdut ( 1996 )
Mirasantika ( 1997)
Reformasi ( 1998 )
Euforia ( 2000 )
Syahdu ( 2001 )
Asmara ( 2003 )
Jana Jana ( 2008 )
Azza ( 2010 )
Ukhuwah ( 2011 )
Penghargaan
The South East Asia Superstar Legend di
Singapura( 2007 )
Lifetime Achievement Awards 2011, SCTV
( 2011 )

Filmografi;
Oma Irama Penasaran ( 1976)
Gitar Tua Oma Irama ( 1977 )
Darah Muda ( 1977 )
Rhoma Irama Berkelana ( 1978)
Rhoma Irama Berkelana II ( 1978 )
Begadang ( 1978 )
Raja Dangdut ( 1978)
Cinta Segitiga ( 1979 )
Camelia ( 1979 )
Perjuangan dan Doa ( 1980 )
Melody Cinta ( 1980 )
Badai di Awal Bahagia ( 1981)
Sebuah Pengorbanan Film ( 1982 )
Terjebak Dalam Dosa ( 1983)
Satria Bergitar ( 1984 )
Cinta Kembar ( 1984 )
Pengabdian ( 1985 )
Kemilau Cinta di Langit Jingga ( 1985 )
Menggapai Matahari ( 1986)
Menggapai Matahari II ( 1986 )
Nada-Nada Rindu ( 1987 )
Bunga Desa ( 1988 )
Jaka Swara ( 1990)
Nada dan Dakwah ( 1991 )
Tabir Biru ( 1992 )
Dawai 2 Asmara ( 2010 )
Sajadah Ka'bah ( 2011 )

Sumber: wikipedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar