Jumat, 18 April 2014

Ungkapan Warga Sendang Karangampel Indramayu, tentang Abrasi laut yang kian memakan Lahan pertanian

Bapak Ridin mengungkapkan tentang Abrasi Laut yang Bapak Ridin mengungkapkan tentang Abrasi Laut yang memakan daratan/pesawahan di pinggir pantai Jlantir Desa Sendang Karangampel Indramayu..


(Jumat, 18 April 2014/ 13:45 Wib )


• Warga Sendang dari tahun 2004 hingga sekarang 2014, mengalami kekurangan lahan pertanian khususnya di daerah Jlantir, dari Sebab Abrasi Laut yang mengakibatkan daratannya dimakan Air Laut, disamping itu banyak para petani yang kehilangan lahan Pesawahannya.


Ujar warga; setiap tahunnya lebih dari 1 lahan sawah yang hilang terkena ombak. Rata rata 1 lahan itu luasnya lebih dari 15 meter persegi, akibat guncangan ombak dipantai Jlantir., baik dimalam hari maupun di siang hari, namun ombak yang lebih besar ketika di malam hari.


Kemudian ungkapan dari masyarakat yang sering mencari ikan di pinggir pantai tersebut, ketika malam hari itu kekuatan ombaknya bisa saja membuat manusia terbawa arus jika tidak bisa mengendalikan diri dari ombak tersebut.


Bapak Ridin seorang warga Blok Dogdog, Desa Sendang, Kecamatan Karangampel mengungkapkan, Jum’at (18-04-14), setiap tahun kurang lebih 18 meter tanah milik warga di sepanjang pinggir pantai terkena guncangan ombak air laut.


Untuk atasi abrasi itu, pungkas Bapak Ridin, pemerintah sebetulnya sudah memasang penahan ombak (Baro) di Desa Dadap dan Desa Benda.

Namun, dampak dibangunnya dua hal tersebut itu, membuat bencana alam abrasi laut khususnya di pantai Jlantir Desa sendang yang berbatasan dengan Desa Dasap semakin bertambah parah sampai sekarang pun terus berlanjut.


Oleh sebab itu kata bapak Ridin, pemerintah sebaiknya membuat penahan ombak (Baro) lagi di pinggir pantai Jlantir untuk mengurangi abrasi laut tersebut.


Lanjut komentar masyarakat; Jika pemerintah tidak secepatnya memperhatikan dan mengatasi hal itu, maka bisa saja dampaknya warga sendang khususnya di daerah Jlantir akan mengalami kekurangan lahan tanah, kemudian mengurangi Ekonomi,Sebab masyarakat desa Sendang dan Sekitarnya, sebagian besar bertani untuk kebutuhan hidup dalam sehari harinya.


Sekian dan Terimakasih.


Salam Indonesia.


Ellang Bass " Ibuku Mutiaraku "


Sumber: https://m.facebook.com/elang daratan/pesawahan di pinggan pantai Jlantir Desa Sendang Karangampel Indramayu..

(Jumat, 18 April 2014/ 13:45 Wib )

• Warga Sendang dari tahun 2004 hingga sekarang 2014, mengalami kekurangan lahan pertanian khususnya di daerah Jlantir, dari Sebab Abrasi Laut yang mengakibatkan daratannya dimakan Air Laut, disamping itu banyak para petani yang kehilangan lahan Pesawahannya.

Ujar warga; setiap tahunnya lebih dari 1 lahan sawah yang hilang terkena ombak. Rata rata 1 lahan itu luasnya lebih dari 15 meter persegi, akibat guncangan ombak dipantai Jlantir., baik dimalam hari maupun di siang hari, namun ombak yang lebih besar ketika di malam hari.

Kemudian ungkapan dari masyarakat yang sering mencari ikan di pinggir pantai tersebut, ketika malam hari itu kekuatan ombaknya bisa saja membuat manusia terbawa arus jika tidak bisa mengendalikan diri dari ombak tersebut.

Bapak Ridin seorang warga Blok Dogdog, Desa Sendang, Kecamatan Karangampel mengungkapkan, Jum’at (18-04-14), setiap tahun kurang lebih 18 meter tanah milik warga di sepanjang pinggir pantai terkena guncangan ombak air laut.

Untuk atasi abrasi itu, pungkas Bapak Ridin, pemerintah sebetulnya sudah memasang penahan ombak (Baro) di Desa Dadap dan Desa Benda.
Namun, dampak dibangunnya dua hal tersebut itu, membuat bencana alam abrasi laut khususnya di pantai Jlantir Desa sendang yang berbatasan dengan Desa Dasap semakin bertambah parah sampai sekarang pun terus berlanjut.

Oleh sebab itu kata bapak Ridin, pemerintah sebaiknya membuat penahan ombak (Baro) lagi di pinggir pantai Jlantir untuk mengurangi abrasi laut tersebut.

Lanjut komentar masyarakat; Jika pemerintah tidak secepatnya memperhatikan dan mengatasi hal itu, maka bisa saja dampaknya warga sendang khususnya di daerah Jlantir akan mengalami kekurangan lahan tanah, kemudian mengurangi Ekonomi,Sebab masyarakat desa Sendang dan Sekitarnya, sebagian besar bertani untuk kebutuhan hidup dalam sehari harinya.

Sekian dan Terimakasih.

Salam Indonesia.

Ellang Bass " Ibuku Mutiaraku "

Sumber: https://m.facebook.com/elang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar