Kegunaan Tanda Titik (.) Pada Sebuah Tulisan
Ahlannawawi: ~ "Di dalam tulisan ada sebuah tanda yang dapat di manfaatkan. Setiap tanda pada tulisan, Bukanlah hal yang merupakan tingkah yang lebay atau formalitas melainkan memiliki maksud maksud tertentu. Sebagaimana; "tanda tanya (?) tanda seruh (!) tanda gelombang (~) dan sebagainya."
Pembahasan: "Kegunaan tanda titik (.) pada sebuah tulisan, yang dimana ia menunjukkan dari sesuatu ke sesuatu."
Tanda titik: "dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh: aku ini wong jawa.
Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan."
Tanda titik: "dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Contoh:
Arief S. Arifin
Jaguer W. Barza
Apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan.
Contoh: abdurrahman"
Tanda titik: "dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh:
Dr. (doktor)
S.E. (sarjana ekonomi)
Kol. (kolonel)
Bpk. (bapak)"
Tanda titik: "dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Contoh:
dll. (dan lain-lain)
dsb. (dan sebagainya)
tgl. (tanggal)
hlm. (halaman)"
Tanda titik: "tidak dipakai dalam singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.
Contoh:
DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
SMA (Sekolah Menengah Atas)
PT (Perseroan Terbatas)
WHO (World Health Organization)
UUD (Undang-Undang Dasar)
SIM (Surat Izin Mengemudi)
Bappenas (Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional)
rapim (rapat pimpinan)"
Tanda titik: "dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Contoh:
Pukul 8.11.12 (pukul 8 lewat 11 menit 12
detik)
0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)"
Tanda titik: "dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh: Kota Indramayu itu berpenduduk 45.156 orang."
Tanda titik: "tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh: Nama Hasyim terdapat pada halaman 1420 dan dicetak tebal.
Nomor Giro 033983 telah saya berikan kepada sholeh."
Tanda titik: "tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.
contoh:
Cu (tembaga)
52 cm
l (liter)
Rp350,00"
Tanda titik: "tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
contoh:
Latar Belakang Pembentukan
Sistem Acara"
Itulah sebagian manfaat kegunaan daripada Tanda Titik (.) pada sebuah Tulisan. Jadi, sebenarnya semua tanda dapat digunakan dengan sesuai keterangan yang ada didalam tulisan.
Ilustrasi/Penulis: Elang
https://m.facebook.com/notes/elang-bass-ahlanwasahlan/memahami-tanda-titik-pada-sebuah-tulisan/1461639700749638/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar