Sebagian Pengertian daripada Kesabaran
Ahlannawawi: ~ "Sabar adalah sifat mulia seorang mukmin, dan hanya orang mukmin yang memiliki kesabaran. Karena sabar adalah cahaya Illahi, yang slalu menerangi hati."
Kesabaran yang di miliki (sebagian) orang islam "kebanyakkan karena keterpaksaan", dan terkadang kesabaran itu hanya masalah waktu atau perhitungan jam. Tetapi apabila "kesabaran yang ada dalam seorang mukmin", maka itulah inti sabar yang hakiki.
"Apabila seseorang telah sadar dari kesalahannya, lalu berniat bersungguh-sungguh untuk bertaubat, maka orang ini akan teguh dan tidak akan goyang lagi. Karena dia telah menemukan Allah dalam kesadaran."
"Seperti orang yang memukul orang lain, lalu di lain waktu dia di pukul orang, dan di saat itu dia tahu sakitnya pemukulan itu, kemudian dia tersadar dengan apa yang dulu dia perbuat, lalu (ia) sadar dan bertaubat. Inilah karunia Allah, dan di pertaubatan itu dia tidak lagi mau memukul, meskipun di depan ada musuh, tetap sabar dan sadar akan niatnya "bertaubat" yaitu tidak memukul lagi, dan di sini Allah kadang-kadang memberi ilmu dengan kalam Allah. Bahwa yang "memukul dan yang dipukul" Apabila saling menyerang, ke duanya di neraka, dan semakin sabarlah dia menjalani taubat itu."
"Sabar tidak-lah hanya diam. Sabar tidak pula menerima. Sabar adalah selalu ingat kepada hukum Allah. Perintah Allah, dan menjauhi keburukan-keburukan. Apabila itu bisa di jauhi berarti kita sudah pantas di bilang sabar. Gelar sabar tidak dengan diam, tidak juga bisu, tidak dengan menahan, tetapi hati bingung melampiaskan."
Redaksi: Elang
Narasumber: Sun Ning Sih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar