Selasa, 29 April 2014

BOCORAN WIKILEAKS Pemerintah Pernah Tekan Hakim untuk Kalahkan Gus Dur


BOCORAN WIKILEAKS
Pemerintah Pernah Tekan Hakim untuk Kalahkan Gus Dur

Setelah ratusan ribu data yang telah dirilis sebelumnya, Wikileaks akhirnya membocorkan data-data terkait pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Data tersebut diserahkan ke Harian The AGE, Australia, dan dipublikasikan berbarengan dengan kunjungan Wakil Presiden Budiono ke negeri Kanguru.

Dalam laporan yang menjadi headline The AGE tersebut, Wikileaks menyebutkan bahwa SBY lewat sekretaris kabinetnya, Sudi Silalahi, pada tahun 2006 berusaha mengintimidasi hakim yang menangani kasus perseteruan PKB Gus Dur dan Muhaimin agar tidak memenangkan PKB Gus Dur. “Jika pengadilan memenangkan PKB Gus Dur, maka itu sama artinya dengan membantu penggulingan pemerintah," demikian kata Sudi Silalahi.

Upaya Sudi Silalahi itu sendiri akhirnya gagal, karena pengadilan memenangkan Gus Dur. Wikileaks melaporkan bahwa orang-orang PKB Gus Dur mengeluarkan uang untuk memengaruhi hakim-hakim yang menangani kasus tersebut.
Belum ada komentar dari pihak istana terkait campurtangan pemerintah dalam kasus ini.

Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah kepada para wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/3/2011), secara umum menyikapi rilis Wikileaks lewat The AGE sebagai gossip, mengada-ada, sumir dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Teuku Faizasyah menyarankan agar berita tersebut dikonfirmasi ke pihak-pihak yang bersangkutan. Sudi Silalahi sendiri belum mengeluarkan komentar terkait hal ini, begitu pun SBY.

Selain soal PKB, data yang dibocorkan Wikileaks juga menyatakan bahwa SBY telah melakukan campur tangan di ranah hukum demi melindungi tokoh-tokoh politik dan menekan musuh-musuhnya. SBY juga dilaporkan menggunakan badan intelijen negara demi memata-matai saingan politik dan, setidaknya, seorang menteri senior dalam pemerintahannya sendiri. (vic)

Dikutip: NU ONLINE
Terbitan: (Jumat, 11/03/2011 13:00)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar