Kamis, 22 Januari 2015

Hatiku Selembar Kertas


Hatiku Selembar Kertas

Hatiku selembar kertas melayang  jatuh di matamu
Sebentar dulu, Jangan kau usap biarkan sejenak   merayap
Ada nokta yang masih ingin kusampaikan,  yang selama  ini tersimpan
Sekejab terasa abadi sebelum kau melangkah pergi

Jogja, 2012

Aku Kehilangan Batinku

Hidupku tenggelam dalam aksara bungkam
Tak ada kata yang aku ucapkan

Hidupku gelap dalam zaman
Tak ada arah, tak ada jalan untuk pulang

Hati jadi bingung, menanti ribuan sukma
Yang masih berdendang
Menyapa jiwa-jiwa yang buta
Dalam menafsirkan makna cahaya
Yang  lama tenggelam diantara rerutuhan karang

Sajak-sajakmulah yang  mampu memanggil sukmaku kembali
Hingga kutemukan tampungan keabadian cahaya
Yang masih melekat di antara karang tua

Jogja, 2012

Jagung Bakar

Akulah jagung yang tak bernasib
Mencangkung dengan badan telanjang
Terbakar api menggosongkan mimpi
Berselimut asap menutupi langkah dari arang

Akulah jagung yang tak berdaya apa-apa
Tubuhku terbolak-balik  oleh jemari tua
Mengoleskan rasa yang tak berasa
Dengan seenaknya menenggelamkanku tanpa resah dan gelisah

Akulah jagung yang terlempar lewat lubang buana
Sampailah di seberang sana, entah dimana
Aku tak melihat karena aku tak punya mata, bukan karena buta
Aku hanya merasa, badanku sudah basah

Jogja, 2012

Wanita Penunggu Kelelawar

Aling-aling  telah menyelimuti  malam
Melemparkanku kedalam kehampaan
Sementara kamu masih menunggu kabar kelelawar
Tantang kematian di gantungan jembatan

Duhai wanita malamku,
Sudahilah sandiwara kematianmu
Air yang tenang tak ingin melihat tubuhmu kaku

Mari, kemarilah
Aku akan menelanjangi nafasmu dengan ilusiku
Aku akan menghapus hasratmu dengan hasratku
Aku akan mengisi ruangmu dengan ruangku
Atau, aku akan mengabulkan keinginanmu dengan keinginanku

Lupakan semua tetang kenangan rumah yang menafkahimu
Lihatlah aku, yang menggenggam api kehidpanmu
Lihatlah mereka, yang tak berjarak dengan kepalamu

Jogja, 2012

M. KHOLIL RAMLI, lahir di Batudinding, Sumenep, Madura. Alumni M.I. Raudlatul Ulum (2006), MTs. Al-Karimiyyah (2009), dan MAN Sumenep (2012). Kini belajar menulis sastra di Komunitas Rudal Yogyakarta. Tulisannya sudah terbit di media, juga menjadi kontributor dalam lomba puisi tema “Palestina” penerbit Alif Gemilang Publishing Yogyakarta, 2013.

M. KHOLIL RAMLI
Sumber: NU Online
(Ahad, 10/03/2013 07:03)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar