Minggu, 18 Januari 2015

Perasaan Tak Pernah Sama Dengan Warna Aslinya

Perasaan Tak Pernah Sama Dengan Warna Aslinya

Mimpi-mimpi indah hanya bersifat sementara l Bagai bunga di taman yang harum mewangi pun layu l Benar apa dikata, bahwa tidak ada yang ada bisa selamanya ada.

Air yang sejuk l Terdapat di gumpalan tanah yang tinggi l Namun belum juga dapat merujuk l Jiwa-jiwa yang mati l

Sedang air yang bernoda l Mereka suka memproklamasikannya l Laksana bangsa yang gembira l Akan kemerdekaannya

Ombak pun begitu keras mengguncang l Di iringi dengan senandung nada-nada yang menggetarkan jiwa l Namun tetap saja tak berpengaruh bagi mereka

Ia terlahir dari kampung yang cukup baik adanya l Setelah ia tumbuh dewasa l Tertarik dengan kehidupan yang di kota l Meski kota itu menampakan api yang membara

Amarah telah mengendalikan jiwanya l Memaksanya untuk tetap melangkah l Pun di selimuti dengan rangkaian-rangkaian dusta l Sehingga mencemoohkan nasehat bijaksana

Perasaan kian menyapa l Yang disapa pun balik menyapa l Melahirkan sebuah cerita l Yang di skenariokan oleh dosa l Disinilah faktanya l Bahwa perasaan tak pernah sama dengan warna aslinya l Begitu pula dugaan l Laksana hujan yang tak pernah di duga-duga pun datang l Sedang giliran di duga-duga pun tak datang.

Oleh Elang
Sendang, Jumat (16/01/15)
23:35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar