Selasa, 20 Mei 2014

Bermain 'Musik' menggambarkan (Ilmu Ibadah) "pendekatan" seorang hamba kepada Sang Khalik

Bermain 'Musik' menggambarkan (Ilmu Ibadah) "pendekatan" seorang hamba kepada Sang Khalik

Ellangbass...

Ketika bermain musik, ada beberapa
"nasehat" positif yang paling mendasar.

Diantaranya; saat bermain musik, dengan rasa "nafsu" dan hati tidak 'ikhlas' dan sabar dan juga tanpa adanya cinta, akan sulit menemukan 'keistimewaan' yang ada didalam musik itu sendiri.

Kemudian "musik" tidak mudah untuk di cernah dan masuk ke dalam hati oleh sebab tanpa "penghayatan"!.

Namun sisi lainnya; pada saat (ketika) bermain musik dengan hati 'ikhlas', dan 'sabar'. Serta dengan rasa cinta dan tanpa "nafsu" dan sebagainya.

Disitulah akan terbuka ke "istimewaannya" yang ada di dalam musik itu. Kemudian musik pun dapat mudah di cernah dapat mudah masuk ke dalam hati lalu meresap ke dalam hati, oleh sebab adanya "penghayatan"!.

Catatan; Itulah, dari segi positifnya
yang paling mendasar (ketika) dalam bermain musik.

Lalu bagaimana 'persoalan' (yang paling mendasar) bila seorang hamba beribadah kepada Allah Ta'ala?. Kemudian ia bertanda tanya (?) Kenapa sih belum juga merasa dekat dengan Illahi? Bagaimana hati bisa merasakan keberadaan Allah Ta'ala?

Ketika seorang hamba beribadah kepada Allah Ta'ala, dengan hati yang tidak 'ikhlas' dan sabar dan juga dengan 'nafsu', apalagi tanpa adanya cinta, maka akan tentu merasa sulit dekatnya dirinya dengan Robbinya.

Oleh karena itu, hilangkan rasa diantaranya tadi, agar dapat merasa dekat dengan Illahi dan mendapatkan "keutamaan" ketika dalam beribadah.

Sebagaimana amanat
KH. Said Aqil Siradj; "Saudaraku yang disayangi Allah"

Bagaimana hati bisa berangkat menuju Allah kalau ia masih terbelenggu oleh syahwat dan nafsu?

Maka dari itu, untuk melaksanakan ibadah kepada Allah hilangkanlah semua karat hati seperti Iri, Dengki, Dendam, Benci, dan Marah. Karena bila hati yang berkarat akan susah menerima hidayah Allah SWT.

Lakukan ibadah dengan ikhlas Lilla hi ta'ala. Senantiasa memiliki hati yang bersih, penuh maaf, penuh senyuman dan kesabaran. Karena bukanlah bahagia yang membuat kita tersenyum, tapi tersenyumlah maka kita akan menjadi bahagia.

Semoga Allah senantiasa memberikan kita semua kebahagiaan, keberkahan, dalam hidup yang fana ini. amiin.

Penulis (elang)
By https://m.facebook.com/elang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar