Bila di tanya siapa yang memimpin dirimu? dialah akal!, dan seseorang tidak akan memiliki itu kecuali berjibun dengan orang-orang yang berakal pula.
"Ilmu dan hikmahnya adalah buah dari akal itu sendiri. Seseorang tidak akan mampu mengambil ilmu dan menangkap hikmah tanpa ada akal sebagai faktor utamanya."
"Ilmu itu ada di mana-mana, dan hikmahnya pun juga berada di dalam setiap peristiwa. Namun yang menjadi masalah! apakah kita mampu mengambil ilmu dan inti hikmah itu?"
(Terkadang) Tidak semua orang bisa mengambil ilmu. Walaupun berada di dalam majelis, dan tidak semua orang mampu menyaring hikmah dalam setiap keadaan (terhadap ilmu yang ia dapat). Hanya segelintir orang yang mampu mengambil ilmu (dan) hikmah (nya) itu. yaitu: "orang-orang yang berakal, dan tafakkur adalah jalan nya."
"Apabila kita mampu mengambil ilmu serta hikmah (daripada ilmu). Maka kita termasuk segelintir orang itu"
"Hidup ini tidaklah semanis khayalan kita, hidup ini ibarat perang yang berkecamuk. Janganlah mengentengkan hidup, dan meremehkan apa yang di depan (kematian)."
"Di depan adalah musibah besar,jangan melihat hanya menurut mata lahir, tetapi lebih utamakan mata batin. Karena (terkadang) kebanyakan mata lahir itu 'kesalahan.' (Selebihnya) tajamkan mata hati dengan terus ingat kepada Allah. Karena 'nanti' akal kita yang memimpin, bukan nafsu kita."
Dengan 'akal' kita bisa membedakan (mana) yang benar dan (mana) yang salah. (Seumpamanya) yang kanan dan yang kiri. Walaupun antara kanan dan kiri (yang) di silang-silang bagaikan rambut yang di kepang. Maka dengan 'akal' kita tetap tahu mana yang kanan dan mana yang kiri.
Catatan: "Ingatlah (yang) kanan adalah lambang kebaikan dan (yang) kiri adalah perumpamaan keburukan."
La Illaha Ilaallah
Muhammadur Rasulullah
Shallahu 'Alaihi Wa Sallam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar