Ahlannawawi: ~ "Nasehat seekor nyamuk!"
Perhatikan suatu "kondisi atau peristiwa." Apa saja dibaliknya atau yang tersembunyi didalamnya.
Pada saat seorang duduk santai sendirian atau bersama orang lain sambil "berdialog atau berdiskusi" dengan teman obrolannya, entah itu dengan "keluarganya atau tetangganya." Kemudian tiba-tiba ada 'seekor nyamuk' yang menghampiri bagian tubuhnya.
Apa yang terjadi? Ternyata :seekor nyamuk" tadi menggigit bagian anggota tubuh seorang yang tadi. Pada saat orang yang tadi merasakan "gigitan nyamuk" itu. Tangannya langsung memukul 'nyamuk' itu tepat sasaran, dan nyamuk itu mati!
Perhatikan juga: "Bagaimana bila seorang hamba yang hanya membuat kemungkaran di hadapan Tuhannya?" Jika Allah menghendaki "menghukum atau memberikan ujian pada seorang hambahnya." Niscaya pasti terjadi. Sebabnya? Karena tidak ada sesuatupun yang dapat menghalangi Kehendak Illahi.
Kesimpulannya: "Peristiwa tadi (seorang yang memukul nyamuk), dapat di jadikan suatu pelajaran, untuk mengingatkan seseorang menjauhi yang dilarang-Nya. Maka sudah barang tentu, "seorang yang menjauhi larangan-Nya," berarti ia telah menjalankan suatu yang diperintahkan-Nya."
Istilahnya: "Menjauhi larangan berarti ia sudah termasuk menjalankan perintah, yang menjalankan perintah berarti ia sudah termasuk untuk menjauhkan dirinya dengan yang di larang."
Contoh yang sederhana: "Seorang yang menjalankan sholat adalah seorang yang menjauhkan dirinya dengan suatu yang dilarang. Sebab yang dilarang itu bila tidak mau sholat. Karena sholat itu adalah sebuah perintah."
Redaksi: (elang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar