Ahlannawawi:~ Ungkapan! KH Said Aqil Siraj: "NU bukan bagian dari parpol melainkan NU mengembangkan ajaran Islam ala aswaja"
1. NU merupakan jam'iyyah diniyyah ijtima'iyyah, organisasi masyarakat keagamaan.
2. Sejak awal didirikan oleh para Kyai, NU mengemban tugas besar menjaga, merawat & mengembangkan ajaran Islam ala aswaja di bumi nusantara
3. Karenanya sudah teramat jelas bahwa NU tidak bertujuan meraih kekuasaan politik.
4. Kalaupun harus menyebut istilah politik, maka politik NU adalah politik kebangsaan dan politik kerakyatan.
5. NU menunjukkan bahwa jalan menuju kemaslahatan individual dan kolektif terbentang begitu banyak dan luas.
6. Kekuasaan politik praktis adl sebagian saja dari berbagai jalan yg ada. Hingga skrg & kelak, NU secara tegas &teguh memegang Khittah 1926
7. Salah satu pelajaran penting dr Khittah 1926 adl NU keluar dari batas2 partai politik. NU meluaskan pandangan & pengertian thdp politik
8. Perluasan pandangan itu beranjak dari sebatas tukar guling kekuasaan meluas menjadi perjuangan kemaslahatan.
9. Sejak mengemban amanah Ketua Umum PBNU, saya dengan sadar & sengaja berusaha meneruskan komitmen Khittah 1926.
10. NU bukan bagian dari partai politik apapun. Bukan bagian dari PDIP, GOLKAR, PD, GERINDRA, PKB, PPP, dan seterusnya
11. Bagi saya, Karena NU jauh lebih besar dari partai, justru partai2lah yang jadi bagian dari NU. Dan banyak sekali kader2 NU ada di dlmnya
12. Indonesia pasca reformasi yg antara lain ditandai dgn semangat desentralisasi atau otonomi daerah dibajak oleh penumpang gelap demokrasi
13. Pembajakan demokrasi itu membuat kekuasaan politik tersebar secara luas & menyeret masyarakat dlm iming2 duniawi sulit dikendalikan.
14. Dalam pusaran semacam itu, unsur-unsur dalam NU kerap diseret-seret untuk terlibat dalam arus kekuasaan politik praktis.
15. Dari level nasional hingga daerah, kecenderungan ini terjadi secara sporadis.
16. Kita tahu bahwa jumlah Nahdliyyin, merujuk sejumlah survei akademik, pemerintah, dan intelijen, memang besar sekali secara demografis.
17. Tidak heran jika Agenda semacam pemilihan kepala daerah, seringkali membuat Nahdliyyin dihitung sebatas sebagai penyumbang suara
17. Yg kerap dilupakan, besarnya jumlah warga NU adl hasil perjuangan keaswajaan dgn kesadaran, bukan semata akibat dari politik praktis
Dirangkum dari twitter KH Said Aqil Siroj Ketua Umum PBNU, 28 Mei 2014
Editing Posts: (elang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar