Sufi Ajarkan Cinta dan Perdamaian
Nicosia, NU Online
Dalam upaya menghidupkan ajaran Islam yang toleran, komunitas sufi di Siprus telah menunjukkan wajah Islam yang sebenarnya dengan menyampaikan pesan perdamaian dan cinta untuk mengoreksi miskonsepsi tentang keyakinan mereka.
“Ini merupakan ajaran Islam yang lebih fleksibel, dengan pandangan yang dapat diterima,” kata Thierry Zarcone, seorang sejarawan Perancis dan memiliki spesialisasi dalam bidang sufisme, kepada Agence France Presse (AFP) Ahad (3/11).
“Pada waktu yang sama, (Sheikh Nazim) berupaya menurunkan radikalisme di Amerika Serikat dan Eropa… dengan menunjukkan sufisme sebagai salah satu instrumen untuk melawan radikalisme.”
Kota Lefke di Siprus telah menjadi tujuan bagi ratusan orang Islam dimana, Sheikh Nazim (91) mursyid sufi Naqshbandiah menyampaikan dakwah tentang cinta sebenarnya kepada Allah.
“Dalam setiap agama, cinta merupakan kekuatan utama. Ketika anda mencintai, maka anda akan menghormati, kata Nazim dalam bukunya yang berjudul “Love”.
“Jika anda mencintai manusia, pada alam, dan pada binatang, ini berarti anda sudah berada di jalan yang benar,” kata putra syeikh Nazim, Bahauddine.
Komunitas Syeikh Nazim berasal dari Jerman, Turki, Swiss, AS, Turki dan Siprus. Banyak diantara mereka merupakan muallaf.
“Kami merupakan Muslim sejak lahir, sebagian merupakan muallaf. Kami tidak melakukan pemisahan,” kata Bahauddine.
Tarekat Naqshbandi-Haqqani, yang dipimpin oleh Sheikh Nazim juga berada di Istambul, Los Angeles dan Michigan, sedangkan komunitas yang paling aktif berada di Eropa, khususnya di London, tambah Bahauddine.
Pada 1990, tarekat Naqshbandi secara luas diperkenalkan oleh Sheikh Hisham Kabbani, salah satu menantunya.
Pada 2005, Kabbani memimpin pendirian sebuah dewan Sufi setelah terjadinya serangan London untuk menyampaikan suara mayoritas diam yang menentang kekerasan.
“Kami harus menjelaskan Islam kepada orang asing khususnya pada hari itu ketika banyak sekali ide tentang kekerasan,” kata Bahauddine.
“Jika anda melihat sejarah Islam ke belakang, apa yang diperintahkan, kita tidak boleh membunuh wanita dan anak-anak, atau membakar rumah. Tidak ada alasan bunuh diri dalam Islam.
“Ini adalah agama kami. Ini merupakan agama yang paling indah,tetapi berada di tangan yang salah.saya meminta maaf dengan sangat atas kejadian tersebut,” tambahnya.
Komunitas Sheikh Nazim menarik banyak Muslim yang mencari pencerahan jiwa dan ajaran Islam moderat.
Pada 2010, Sheikh Nazim menarik perhatian dunia ketika mendekati mantan Paus, Benedict XVI, selama kunjungannya ke Siprus, memeluknya sambil mengucapkan baik. Baik.”
Dia juga mengatakan pada Benedict “Semoga tuhan memberkati Anda”, dan memintanya mendoakan dirinya “Doakan saya, saya sudah sangat tua.”
Dengan kedipan mata, Paus menjawab “saya juga sudah tua”.
Negara Siprus-Turki diperkirakan memiliki komunitas Muslim sekitar 300 ribu dengan aliran Sunni. Sufisme memiliki pengaruh yang kuat sebagai warisan dan perkembangan Islam disana. (onislam/mukafi niam)
Foto: Onislam
By http://m.facebook.com/elang
Dikutip: http://m.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,45-id,48023-lang,id-c,internasional-t,Sufi+Ajarkan+Cinta+dan+Perdamaian-.phpx
Terbitan: (Selasa, 05/11/2013 12:02)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar