Ulama Sufi, Sayyid Maulana Syaikh Muhammad Nadzim Adil Haqqani Qs Meninggal Dunia
“Habis kikis. Segala cintaku hilang terbang. Pulang kembali aku padaMu. Seperti dulu...” –PadaMu Jua, Amir Hamzah.
Hari ini adalah saat yang paling membahagiakan Syeikh Nazim al-Haqqani. Sekian lama bercengkerama dan merinduNya dalam kesunyian dini hari, menangisi kasih sayang dan rahmat Ilahi, hari ini sang sufi dipanggil Sang Kekasih. Allah SWT pun kangen kepada orang yang sekian lama memendam rindu itu. Inna lillahi wa inna ilaihi raaji'uun.
Berita mulai tersiar dari laman pribadi Facebook Wahfiudin Sakam, seorang pegiat tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah Indonesia. “Syeikh Nazim Adil Haqqani telah wafat beberapa jam lalu. Salah satu waliyullah telah berpulang...” tulisnya.
Kecuali pegiat tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah, tampaknya tak banyak yang mengenal sang syeikh di sini. Tetapi tentu saja hal itu tak mengurangi marwagh Syeikh Nazim. Sebab bila persoalannya sekadar popularitas, lebih populer para ‘ustad’ muda bersorban dan baju koko, yang pandai mengocok perut atau pacak nampang di tv seraya melafalkan satu dua ayat.
Bernama lengkap Muhammad Nazim Adil ibn al Sayyid Ahmad ibn Hasan Yashil Bash al Haqqani al Qubrusi al Salihi al Hanafi, beliau dilahirkan di Larnaka, Cyprus pada 1922. Keluarganya beretnis Arab dengan akar-akar budaya Tatar. Ayah beliau merupakan keturunan Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani, dengan ibu yang memiliki darah keturunan dari Maulana Jalaluddin ar-Ruumi. Nasab itu menjadikan Syeikh Nazim merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW dari sisi ayah, dan keturunan Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq dari sisi ibu.
Di Cyprus beliau dikenal sebagai seorang ahli sufi yang hidup sederhana. Beliau mengajak pengikutnya berpegang kepada konsep asasi sufisme atau tasawuf, yakni kasih sayang. Tak hanya itu. Ketika Islam dikangkangi paham-paham intoleran, beliau terus berjuang melawan paham Islam radikal.
Inti ajaran Syeikh Nazim, tak lain melanjutkan para pendahulu di jalan tasawuf, yakni mengukuhkan kepercayaan dan hubungan antara manusia dan Tuhan melalui muraqabah, atau menjaga ingatan dan hati semata-mata kepada Allah.
Di dunia, nama Syeikh Nazim al-Haqqani banyak dipopulerkan oleh sejarawan Perancis dan pakar sufisme, Thierry Zarcone, sebagai seorang sufi rtinggi kedudukan (maqam)-nya.
"Islam yang diajarkan Nazim sangat fleksibel dan penuh kasih. Di saat yang sama, Nazim berjuang mengurangi paham Islam radikal di Amerika Serikat dan Eropa dengan menunjukkan sufisme sebagai instrumen dalam melawan ideologi radikal itu,” kata Zarcone.
Saat Paus Benedic XVI masih menjabat dan melakukan serangkaian kunjungan ke Siprus, Syeikh Nazim menembus penjagaan tentara Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memisahkan Nicosia. Ia berusaha bertemu Paus.
Sebelum Benediktus XVI melangkahkan kaki ke gereja, Nazim menahannya. Kedua pemimpin agama itu bertegur sapa, berpelukan dalam momen yang sangat syahdu. Setelah sempat menghabiskan beberapa waktu berkata-kata, Nazim dengan sopan berkata,” Tuhan memberkatimu. Do'akan saya, saya sudah semakin uzur." Paus Benediktus yang juga tersentuh dengan sapaan Nazim, membalas sambil berkaca-kaca. “Saya juga semakin tua."
Pada saat terjadinya bencana ambruknya pertambangan di Chile, September 2010 lalu, Syeikh Nazim termasuk sedikit orang di dunia yang datang dan memberikan semangat kepada para survivor.
Oh ya, almarhum juga sempat berkunjung ke Pesantren Suryalaya, Tasik, saat Abah Anom (Kyai Sohibul Wafa Tajul Arifin) masih ada. Kepada wartawan, saat itu Syeik Nazim bilang bahwa baginya Abah Anom memiliki banyak keistimewaan. “Sohibul Wafa satu dari sedikit orang yang membawa Nur Muhammad,” kata dia.
Selamat Jalan Sayyid Maulana Syaikh Muhammad Nadzim Adil Haqqani Qs..
By http://m.facebook.com/elang
Dikutip: http://m.inilah.com/read/detail/2098557/ulama-sufi-syeikh-nazim-haqqani-meninggal-dunia
Terbitan: Rabu, 7 Mei 2014 | 16:33 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar