Rabu, 25 Juni 2014

Kegunaan Tanda Petik ("Petik") Dalam Sebuah Tulisan

Kegunaan Tanda Petik ("Petik") Dalam Sebuah Tulisan

Ahlannawawi: ~ "Tanda petik atau tanda kutip (bahasa Inggris : quotation mark) adalah tanda baca yang digunakan secara berpasangan untuk menandai ucapan (kalimat-kalimat), kutipan, frasa, atau kata, dan sebagainya."

Dalam bahasa Indonesia, istilah tanda petik umumnya merujuk pada tanda petik ganda atau disebut juga tanda petik dua.

Tanda petik ganda (") sangat membantu mempermudah si pembaca dalam setiap "tulisan" yang kita buat. Selain itu, tanda petik ganda (") mudah kita temui dalam sebuah "buku-buku, majalah," dan sebagainya. Karena "kegunaannya" sangat penting, dan membantu dalam setiap tulisan.

* "Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain."
Contoh:
1. "Saya ingin ke kebun: menggarap sawah yang belum terenovasi." kata bapak: "Tunggu dulu!"

2. Dalam Islam: Iman itu berdasarkan "lisan dan tangannya."

* "Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat."
Contoh:
1. Matahari mulai "menyingsing" dan malam pun akan tiba. Tetapi "kegelapan tidak akan melenyapkan cahaya" sebelum ia dapat merenggut cahaya. Sebab, setelah kepergian "cahaya matahari" digantikan cahaya malam seperti (cahaya) "bulan dan bintang." Itulah gambaran daripada "kebenaran yang tidak dapat dikalahkan oleh kebatilan."

2. Indonesia "merah darahku putih tulangku" bersatu dalam semangatku.

* "Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus."
Contoh:
1. Demokrasi mengemban "persamaan hak" bagi setiap warga negara Indonesia.

2. Lima jari yang tak bisa terhitung. Bahwasanya menunjukkan kebutaan dan kesuraman suatu bagian "organ tubuh" layaknya, sebuah besi yang tercampur "air laut" sehingga ia (besi) pun berkarat.

3. Nalar yang telah di buang ke "sungai dari atas gunung," yang ia (nalar) "tak memiliki layar," sehingga perjalanan "nalar" itu tak memiliki arah tujuan. Sebagaimana "sampan" yang tak berdayung.

* "Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung."
Contoh: Kata Elang: " Musik itu nampak akan Instrumentalitasnya saja. Tetapi kalau sudah dikatakan Musik, maka jelas tidak nampak, karena yang melihat bukan mata kepala tetapi indera pendengaran (telinga) kemudian hati yang meresapinya. Musik itu layaknya Roh yang ada didalam tubuh manusia, yang ia tidak terlihat namun sangat diyakinkan keberadaannya."

* "Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat."
Contoh:
1. Masyarakat indonesia berkulit sawo matang sehingga ia di juluki orang "Melayu".

2. Gus Dur dijuluki "Bapak Bangsa"; karena kebijakannya kepada setiap warga negara Indonesia.

"Itulah sebagian daripada kegunaan tanda ganda petik ("). Jadi, tanda petik memiliki arti, dan maksud-maksud tertentu yang dapat kita manfaatkan sebagai bahan kreativitas dalam sebuah tulisan yang kita buat."

Ilustrasi/Penulis: Elang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar