» Arab Saudi Akan Jadi Lahan Baru Perjuangan ISIL ?
ISIL Menyatakan Tekad Akan Berjihad Melawan Arab Saudi
Sekelompok militan di Suriah asal Saudi mengumumkan tekadnya akan berjihad melawan pemerintah Arab Saudi. Beberapa personil yang mengklaim sebagai anggota kelompok militan ISIL (Negara Islam Irak dan Suriah) menyatakan tekadnya akan berjihad melawan pemerintah Arab Saudi. Pernyataan itu mereka umumkan dalam rekaman video yang diupload di sebuah jaringan sosial pada Kamis (27/03). Mereka dalam video itu juga mengutuk Raja Arab Saudi sambil mempertunjukkan tindakan mereka merobe-robek paspor dan ID Card mereka sebagai warga negara Arab Saudi.
Digambarkan oleh TV al-Alam bahwa seorang militan radikal di jaringan berita online Sham Times menegaskan bahwa mereka akan kembali ke Arab Saudi untuk berjihad mengibarkan bendera Islam dan mendirikan kekhalifahan Islam.
Pernyataan perang terhadap Arab Saudi ini mengemuka sebagai reaksi mereka terhadap keputusan pemerintah Riyadh yang telah mencatat kelompok “Hizbullah Saudi”, Front al-Nusra dan ISIL dalam daftar teroris. Milisi ISIL sendiri tersebar di sejumlah propinsi Suriah yang sedang meradang, khususnya al-Raqqah, al-Hasakah, Deir al-Zour, Halab dan Idlib. Pemerintah Arab Saudi sebelumnya juga telah menerapkan undang-undang yang melarang warganya pergi ke Suriah untuk berperang melawan tentara Suriah.
Penulis terkenal dan pemimpin redaksi Rai al-Youm Abd al-Bari Atwan menilai keputusan Riyadh dan undang-undang Arab Saudi itu lebih merupakan tindakan darurat yang ditujukan semata-mata untuk konsolidasi internal, bukan dalam rangka menjaga kepentingan pemerintah Suriah melalui pelemahan kelompok-kelompok militan ekstrim. Dengan kata lain, Riyadh hanya melakukan langkah-langkah strategis untuk memperkuat kelompok-kelompok militan berhaluan moderat seperti Tentara Kebebasan Suriah (FSA).
Abd al-Bari Atwan juga menyebutkan bahwa para pengambil keputusan di Arab Saudi belakangan juga mengerahkan para da’i Salafi untuk menyetop fenomena kepergian ribuan pemuda Saudi untuk bertempur di Suriah melawan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Seruan-seruan para dai Salafi itu diunggah di berbagai jaringan sosial dan bahkan ditayangkan di televisi-televisi resmi milik pemerintah maupun swasta milik para emir Saudi atau yang mendapat dana melalui kanal-kanal rahasia yang terhubung dengan pemerintah Saudi. (Islam Institute – al/mm/liputan islam/alalam)
Sumber: Islaminstitute.com
Posted by: Admin Mar 30, 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar