Jumat, 16 Mei 2014

Indonesia Bukan Tempat Khilafah

Indonesia Bukan Tempat Khilafah

Sebagian kecil umat Islam melakukan propaganda untuk menjadikan Indonesia sebagai negara Khilafah. Namun, apa yang mereka propagandakan bertentangan dengan hadits Nabi Saw.

Rasulullah Saw bersabda:

يَا ابْنَ حَوَالَةَ إِذَا رَأَيْتَ الْخِلاَفَةَ قَدْ نَزَلَتْ أَرْضَ الْمُقَدَّسَةِ فَقَدْ دَنَتِ الزَّلاَزِلُ وَالْبَلاَبِلُ وَالأُمُورُ الْعِظَامُ وَالسَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ مِنَ النَّاسِ مِنْ يَدِى هَذِهِ مِنْ رَأْسِكَ (أخرجه أحمد رقم 22540 وأبو داود رقم 2535 والحاكم رقم 8309 وقال : صحيح الإسناد . والبيهقى رقم 18333 والضياء رقم 239 وأخرجه أيضًا : البخارى فى التاريخ ترجمة 3615) .
“Wahai putra Hawalah, jika kamu melihat khilafah sudah benar-benar turun di tanah yang suci (Palestina), maka sungguh telah dekat gempa, ujian hidup dan hal-hal besar. Kiamat di hari itu lebih dekat kepada manusia dari pada tanganku ini ke kepalamu” (HR Ahmad No 22540, Abu Dawud No 2535, al-Hakim No 8309, al-Baihaqi No 18333, Dliya’uddin al-Maqdisi No 239 dan al-Bukhari dalam at-Tarikh 3615)

Syaikh Albani dari kalangan Wahabi memberi penilaian ganda terhadap hadis ini, dalam kitab Misykat al-Mashabih (3/183) ia menilainya dlaif, tetapi dalam kitab Sahih Abi Dawud (No 2210) justru menilainya sahih! Sementara al-Hafidz adz-Dzahabi dalam at-Talkhis menilainya sahih.

Hadis ini memberi penjelasan bahwa (a) Khilafah memang akan tegak, namun menjelang kiamat (2) Terjadi di negara Palestina, Baitul Maqdis, bukan negara lain.

Hadis lainnya adalah:

الْخِلَافَةُ بِالْمَدِيْنَةِ وَالْمُلْكُ بِالشَّامِ (رواه البخاري في التاريخ والبيهقي في الدلائل والحاكم وصححه وتعقبه الذهبي)
“Khilafah letaknya di Madinah dan kerajaan di Syam” (HR al-Bukhari dalam at-Tarikh, al-Baihaqi dalam Dalail an-Nubuwah dan al-Hakim. Ia menilainya sahih, namun adz-Dzahabi menilainya dlaif)

Syaikh Mulla Ali al-Qari berkata:

وَرَوَى الْبُخَارِي فِي تَارِيْخِهِ وَالْحَاكِمُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ الْخِلَافَةُ بِالْمَدِيْنَةِ وَالْمُلْكُ بِالشَّامِ فَفِيْهِ تَنْبِيْهٌ عَلَى أَنَّ الْخِلَافَةَ الْحَقِيْقِيَّةَ مَا تُوْجَدُ فِي مَكَانِ صَاحِبِ النُّبُوَّةِ عَلَى اتِّفَاقِ جُمْهُوْرِ الصَّحَابَةِ مِنْ أَهْلِ الْحَلِّ وَالْعَقْدِ وَأَنَّهُ لَا عِبْرَةَ فِي الْحَقِيْقَةِ بِأَهْلِ الْحَلِّ وَالْعَقْدِ فِي غَيْرِ ذَلِكَ الْمَكَانِ (مرقاة المفاتيح شرح مشكاة المصابيح لملا علي القاري- ج 15 / ص 357)
“Hadis ini menegaskan bahwa khilafah yang hakiki adalah yang terdapat di tempat pemilik kenabian (Madinah) berdasarkan kesepakatan para sahabat dari Ahlul Halli wal Aqdi (Dewan yang mengangkat dan menurunkan khalifah). Sedangkan Ahlul Halli wal Aqdi di negara lain tidak diperhitungkan” (Mirqat al-Mafatih 15/357)

Oleh : Ustadz Muhammad Ma'ruf Khozin
(prolog : MMN)

Dikutip: http://www.muslimedianews.com/2014/05/indonesia-bukan-tempat-khilafah.html?m=1
Terbitan: Thursday, 15 May 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar